Harmoni Gerak Tari Incling
Tari Incling |
Sebagaimana telah diketahui bersama, desa Kaligono merupakan desa yang
memiliki kekayaan melimpah baik dari segi alam, hasil bumi, maupun budaya. Dari segi budaya, satu lagi kekayaan budaya
yang dimiliki desa
Kaligono yang patut untuk dibanggakan yakni Incling. Incling merupakan salah
satu kekayaan budaya berupa tarian yang sejenis dengan Jaran Kepang namun memiliki
perbedaan yang jelas. Nama Incling sendiri berasal dari suara klinting kuda yang digerakkan oleh
penarinya. Perbedaan mendasar antara Incling dengan Jaran Kepang adalah pada kepala kuda dan
gerakan tariannya. Kepala kuda pada kesenian Incling
arahnya tegak lurus ke depan, sedangkan kepala kuda pada kuda kepang arahnya
menunduk ke bawah. Dari segi tarian, gerakan yang ditampilkan pada incling
lebih energik dan memiliki tempo yang lebih cepat dibandingkan Jaran Kepang.
Semangat Pemain Incling |
Di desa
Kaligono sendiri, Incling berkembang dan membudaya dengan baik di dusun Jetis.
Di dusun ini, terdapat perkumpulan kesenian Incling yang sudah cukup lama
berdiri bernama Tridadi
Setyo Wecono. Perkumpulan ini beranggotakan 50 orang yang meliputi pengurus
organisasi dan anggota yang merupakan penari serta pemain alat musik. Anggota
dari perkumpulan ini terdiri dari laki-laki maupun perempuan baik dewasa maupun
anak-anak. Pada posisi penari, anggotanya terdiri dari laki-laki dan perempuan
baik yang dewasa maupun anak-anak. Pada posisi pemain musik, anggotanya didominasi oleh laki-laki
dewasa.
Berbicara tentang musik,
Incling diiringi dengan berbagai alat musik yang menghasilkan harmonisasi yang
indah dalam setiap pementasannya. Harmonisasi tersebut terbentuk dari beberapa
alat musik diantaranya angklung, kempul, gong suwuk, bende, kendang, beduk, dan
kecrek. Masing-masing alat musik tersebut memiliki proporsi sendiri-sendiri
dalam perannnya mengiringi pementasan Incling. Dalam setiap pementasannya,
Incling selalu memiliki kostum yang khas sebagai bagian dari identitas kesenian
ini. Jenis-jenis dari kostum yang digunakan dalam pementasan Incling akan
berbeda-beda untuk setiap karakter. Karakter dalam Incling dibagi menjadi empat
yaitu Onclong, Prajurit, Penthul Tembem, dan Barongan.
Kesenian Incling ini juga tidak lepas dari
sisi spritual. Pada saat latihan, alat musik yang akan dimainkan diberikan
sesajen dengan tujuan agar latihan dapat berjalan lancar dan tidak terdapat
gangguan. Selanjutnya pada saat pentas, terdapat atraksi mendem yang
dipercayai sebagai proses masuknya roh halus ke dalam tubuh penari. Biasanya
saat penari mendem, anggota yang lain
akan memperlihatkan atraksi seperti memecut sang penari, memberi makan penari
dengan bunga, serta atraksi makan beling. Pertunjukan-pertunjukan seperti ini
menjadi daya tarik tersendiri pada kesenian ini dan bagi penonton yang
melihatnya akan menimbulkan decak kagum tersendiri.