|
Makam Mbah Ngabei (sesudah dipugar) |
Potensi wisata
yang ada di Ngabeyan adalah wisata religi. Di sini terdapat sebuah makam yang
dipercaya oleh masyarakat sebagai makam Mbah Ngabei (Ngabei Sayid Syarifuddin).
Nama Mbah Ngabei ini kemudian erat dikaitkan dengan asal muasal nama dusun
Ngabeyan. Akses jalan menuju lokasi makam tergolong baik dan mudah dijangkau.
|
Makam Mbah Ngabei (sebelum dipugar) |
Sejarah mengenai
makam ini juga sudah menjadi cerita turun temurun. Konon, Mbah Ngabei atau
dikenal juga dengan nama Mbah Banten ini adalah seorang tokoh agama yang
berasal dari Banten. Diperkirakan Mbah Ngabei hidup pada zaman Diponegoro
sekitar abad ke 17. Jika diruntut dari silsilah yang ada Ngabei Sayid
Syarifuddin merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati. Warga Ngabeyan sangat
memegang teguh aturan adat yang ada. Warga sangat mempercayai adanya pantangan
yang tidak boleh dilakukan di dusun Ngabeyan yaitu pentas kesenian, Jaran
Kepang, kesenian musik, serta tindakan kriminal seperti perilaku mencuri maupun
berjudi. Kepercayaan masyarakat sekitar tentang makam Mbah Ngabei membuat warga
semakin menjaga dan merawat makam sebisa mungkin. Setiap menjelang bulan
Ramadhan, makam Mbah Ngabei ramai oleh peziarah yang berasal dari desa Kaligono
maupun luar kabupaten Purworejo.